"Peranan Terapi Wicara dalam Penanganan Anak Tuna Rungu"
Sebagai pembicara kali ini adalah Dwi Yanti, A.Md.TW dimana beliau juga merupakan orangtua anak tunarungu yang masih harus diterapi wicara.
Dalam pembahasan kali ini ditekankan pentingnya peranan terapi wicara pada anak tunarungu. Berbeda dengan anak yang mengalami autisme. Pada anak yang mengalami gangguan dengar. Lebih di tekankan pengenalan suara melalui hearing aid (alat bantu dengar) yang dikenakan.
ibu Dwi menerangkan tentang terapi wicara
Anak-anak yang mengalami gangguan dengar biasanya tidak tahu seperti apa bentuk suara itu. Tidak seperti anak yang berndengaran normal, dimana pengenalan suara terjadi secara alami sejak anak tersebut baru lahir. Untuk anak tunarungu pengenalan suara dilakukan dengan dengan penuh tahapan.
Pengenaan alat menjadi begitu penting sebab melalui hearing aid (alat bantu dengar), anak akan diajarkan mengenal suara dan bagaimana mengeluarkan suara.
Terapi wicara pada anak yang mengalami gangguan dengar bukan sekedar agar anak bisa bersuara dan mengeluarkan kata-kata. Tetapi lebih dari itu. Terapi wicara ini juga maksudkan agar anak mengerti kata yang diucapkan. Sebab seringkali anak suka meniru apa yang dilihat dan didengar tanpa mengetahui arti kata yang ditirukan. Tentu tak ada orangtua yang mau anaknya hanya sekedar peniru saja tanpa memahami apa yang diucapkan.
ibu Dwi mengenalkan tahapan pada terapi wicara
Dalam acara ini juga diperdengarkan rekaman Shafa (putri ibu Royke) saat berusia 5 tahun. Dimana setelah melewati tahap terapi wicara yang panjang saat usia 3-5 tahun. akhirnya putrinya bisa juga mengucapkan kata-kata dan berbagai pertanyaan.
Pada sesi ini ibu Royke juga menjabarkan bagaimana tak mudahnya sebagai orangtua melatih anak berbicara. Harus punya pendirian kuat dan tak mudah menyerah. Karena seringkali orangtua enggan melatih kembali anaknya.
mendengarkan rekaman putri ibu Royke
Maka dari itu selain melalui terapi wicara orangtua juga harus aktif berperan serta mengulang kembali apa yang diajarkan oleh terapisnya. Dengan begitu diharapkan perkembangan bicara anak yang mengalami gangguan dengar bisa lebih mudah ditangani.
orangtua ATR antusias medengarkan bagaimana terapi wicara itu
Secara keseluruhan acara ini mendapat respon postif terutama pada orangtua ATR yang anaknya masih berusia balita dan sedang dalam tahap melatih mendengar dan bicara.
Sumber :
http://yusnitafebri.blogspot.com/2010/08/cerita-dari-parenting-support-tentang.html
0 komentar:
Posting Komentar